7 Cara Untuk Tetap Waras di Dunia Yang Makin Gila
Jack Nicholson pernah mendapat Oscar untuk film “One Flew Over The Cuckoo’s Nest” yang beredar pada 1975.
Di film ini ia berperan sebagai seorang kriminal yang berpura-pura gila untuk menghindari penjara. Mereka memasukkannya ke RSJ dimana ia harus membaur bersama orang-orang gila dan harus meyakinkan semua orang kalau dirinya benar-benar gila.
Film ini membuat kita berpikir jika seseorang sudah di-cap gila akan susah bagi mereka untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Menjadi kurang waras seperti kiamat dalam kemanusiaan, tidak ada jalan kembali.
Oleh karena itu menjaga jiwa tetap waras sebenarnya sangat penting, apalagi kita hidup di dunia yang makin gila.
Inilah 7 hal yang bisa kita lakukan:
1. Jauhi atau hindari TV. Gantikan dengan hal lainnya.
Saat ini banyak media yang menjual “ketakutan”. Manusia pada dasarnya mudah merasa takut: takut sakit, takut miskin, takut kesepian, takut gagal, takut mati, dan banyak media yang mengeksploitasi ketakutan ini. Memang update informasi itu baik, tapi tidak kalau itu membuat anda tersiksa. Lebih baik dengarkan musik riang, membaca buku, menulis buku atau jalan-jalan.
2. Tetap berusaha mendekati Tuhan, seberat apapun cobaannya.
Sudah dari sononya, kalau ketika kita mau mendekati Tuhan, pasti akan banyak cobaannya. Tapi jika anda dekat dengan Tuhan, mental anda pasti akan jauh lebih sehat dan tidak gampang jadi ‘gila’.
3. Menjadi manusia kembali.
Anda bukanlah smartphone anda, dan eksistensi anda lebih dari sekadar selfie. Ketimbang mencoba menipu dunia dengan kepribadian social media anda, lebih baik lakukan interaksi yang sebenarnya. Segala yang berbau online akan mengurangi interaksi fisik, dan kekurangan interaksi fisik sebenarnya berkontribusi pada kesehatan jiwa lho.
4. Ambil cuti. Jalan-jalan ke hutan, atau gunung. Berkenalan kembalilah dengan alam yang telah lama anda abaikan.
Seiring dengan kehidupannya yang semakin sibuk, manusia sering mengalami lupa. Lupa pada alam yang menghidupi, lupa menikmati matahari terbit, lupa menghirup udara segar di pegunungan, lupa sama indahnya suara kicau burung atau gemericik riak sungai, lupa sama indahnya debur ombak, dan betapa halusnya lumut yang tumbuh di pokok pohon besar. Mungkin karena semua itu gratis, maka manusia telah melupakannya. Padahal kunci untuk menjadi waras selalu ada di alam.
5. Curahkan isi hati tanpa takut ataupun malu. Setelah itu lepaskan amarah dan dendam. Belajar ikhlas.
Emosi terpendam itu seperti virus yang akan menjangkiti tubuh dan melemahkannya! Jika tidak ingin terkena virus ini yang bisa anda lakukan adalah menghadapi ketakutan anda, termasuk rasa marah anda. Gali lagi apa yang membuat perasaan negatif itu lahir dan tanyakan pada diri sendiri apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Ingat, mereka bukan anak anda meski lahir dari anda. Mereka tidak perlu anda rawat, sampai tumbuh besar, dan menuntut perhatian anda setiap hari.
6. Fokus pada keberlimpahan dalam hidup anda.
Biasakan diri untuk bersyukur setiap harinya. Kalau perlu gunakan aplikasi atau note sebagai bagian dari “Gratitude Journal” harian anda. Tanyakan pada diri sendiri, “apa yang saya syukuri hari ini?”. Lakukan setiap hari, sehingga terbentuk kebiasaan fokus pada hal positif dibandingkan yang negatif. Bahkan mendengarkan suara gemericik hujan saja bisa menjadi terapi, jika anda punya mindset penuh syukur.
7. Tidak ada keluarga yang sempurna, tapi itu lebih baik daripada tidak punya.
Banyak orang yang bereaksi terhadap ketidaknyamanan dengan menjauhkan diri dari orang-orang, padahal ini kurang benar. Lebih baik anda membicarakannya terutama dengan keluarga anda. Keluar rumahlah dan bicarakan bersama mereka, atau kunjungi sepupu yang mungkin akan terkejut dengan kedatangan anda, tapi lalu akan menelepon ibu anda dan semua keluarga akhirnya berdatangan untuk memberikan dukungan. Tak lama kemudian ketegangan yang anda rasakan akan berkurang, dan anda akan jauh dari menjadi gila.
Comments
Post a Comment